KSR PMI UIN KHAS Jember Bersih-bersih Kampus, Jadi Bagian dari World Cleanup Day Indonesia

News, limaloka.com- Korps Sukarela PMI bekerjasama dengan sejumlah tenaga kebersihan umum Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember bergotong royong menjadi bagian dari gerakan World Cleanup Day Indonesia (WCDI) yang digelar pada 16-17 September 2023 kemarin.

Tidak hanya di UIN KHAS Jember saja, WCDI tahun 2023 dengan tema ‘Kami 13 Juta Relawan Bijak Kelola Sampah untuk Indonesia Bersih’ ini juga dilakukan di 34 Provinsi di Indonesia dan 191 Negara di Dunia.

Sebagai informasi, WCDI merupakan aksi sebagai perwujudan peningkatan kepedulian terhadap permasalahan sampah serta menjadi sarana memupuk nilai cinta kasih terhadap masa depan Bumi.

Dikutip dari tekno.tempo.co, WCDI pertama kali diperkenalkan oleh Let’s Do It! Indonesia pada 2014. Let’s Do It! Indonesia merupakan organisasi di bawah naungan Let’s Do It World Movement.

Kepada jurnalis, Humas KSR PMI UIN KHAS Jember, Aderia mengatakan, kegiatan bersih-bersih dilakukan bersama 14 orang tim. Mereka menyisir ke sejumlah titik lokasi, mulai dari sekitar Masjid Kiai Haji Achmad Siddiq yang terletak dibelakang kampus, hingga di Masjid Sunan Ampel yang letaknya dekat dengan pintu gerbang masuk.

“Kami membersihkan dan mengumpulkan sampah,” ungkapnya.

Terdapat dua jeni sampah yang dikumpulkan, pertama jenis sampah yang bisa didaur ulang, dan kedua sampah yang bisa dijual.

Aderia menyampaikan, kegiatan bersih-bersih yang dimulainya sejak pukul 07.30 pagi itu berhasil mengumpulkan 8kg sampah yang dia kemas kedalam 10 trashbag (Kantong Plastik). Terdiri dari 5kg sampah bisa didaur ulang, dan sisanya mereka jual.

“Botol plastik, plastik kresek, bungkus snack, kain, bungkus permennya, tutup botol, gelas minuman, sedotan, kaca, kertas minyak, sterofoam nasi, dan putung rokok,” urainya kepada jurnalis Humas saat dikonfirmasi.

Dia berpesan, bahwa kepedulian terhadap lingkungan kampus, dibuktikan dengan membuang sampah pada tempatnya. Jika di sekitarnya tidak terlihat ada tempat sampah, maka simpan dan carilah sampai menemukan tempat sampah untuk membuangnya.

“Peduli tidak harus mempercantik, tidak mengotori Masjid dengan bekas makananmu saja sudah luar bisa,” ungkap Aderia menegaskan.

Dia berharap, kampus UIN KHAS Jember yang dikenal Hijau, betul-betul terbebas dari SDM yang apatis terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Aderia meminta, ada penambahan tempat sampah di sejumlah titik kampus. Menurutnya, tempat sampah yang ada di sekitar kampus belum sepenuhnya maksimal dan berkapasitas cukup dibanding jumlah mahasiswa.

Melangkah Menuju Masa Depan: Dinamika Demokrasi di Indonesia Tahun 2024

https://limaloka.com/melangkah-menuju-masa-depan-dinamika-demokrasi-di-indonesia-tahun-2024/

Perspektif, limaloka.com – Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan budaya dan sejarah, telah mengukir perjalanan demokrasinya dengan penuh tantangan dan prestasi. Tahun 2024 menjadi tonggak penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia, dimana rakyat akan kembali berpartisipasi dalam menentukan dan memilih pemimpin yang cakap dalam mengarahkan pembangunan bangsa dan negara, pada masa depan yang idamkan.

Pemilihan Umum (Pemilu) tahun nanti, ratusan juta warga Indonesia turun ke bilik suara dengan semangat untuk menentukan nasib bangsa. Partisipasi tinggi ini mencerminkan semangat demokrasi yang kuat di kalangan masyarakat. Calon pemimpin dari berbagai latar belakang dan visi, bersaing untuk mendapatkan kepercayaan rakyat, menciptakan panggung kompetisi yang semakin sehat dan berkualitas.

Namun, tantangan tetap ada. Di tengah kelimpahan teknologi dan arus informasi, desas-desus, dan penyebaran berita palsu dapat memengaruhi persepsi publik. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya literasi media dan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu kritis. Peran media massa dalam memberikan informasi yang akurat dan seimbang menjadi semakin vital.

Di tengah pergeseran global yang cepat, Indonesia menghadapi tuntutan untuk tetap menjaga prinsip demokrasi sambil menghadapi tantangan baru. Isu lingkungan, ekonomi, dan ketimpangan sosial semakin menjadi perhatian utama. Demokrasi bukan hanya tentang hak untuk memilih, tetapi juga tanggung jawab untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

Pada 2024, Indonesia adalah cerminan demokrasi yang hidup dan bergerak maju. Partisipasi aktif masyarakat, kompetisi politik yang sehat, dan pemberitaan media yang berimbang semakin membentuk fondasi kuat bagi masa depan negara ini. Dengan tekad bersama, Indonesia terus melangkah maju sebagai negara demokratis yang berwawasan global, mengambil inspirasi dari nilai-nilai luhur dan semangat gotong royong yang telah lama menjadi ciri khas bangsa ini.

HUT RI 2023: Mengenang Kemerdekaan Untuk Semangat Baru Menuju Masa Depan

Perspektif, limaloka.com – Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia merayakan momen bersejarah yang penuh makna: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun 2023 menjadi tahun istimewa karena menandai 78 tahun Indonesia merdeka. Meski telah berlalu hampir delapan dekade sejak proklamasi kemerdekaan, semangat perjuangan para pahlawan dan jiwa nasionalisme masih menggelora dalam diri setiap warga negara Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945 adalah tonggak sejarah yang membebaskan Indonesia dari penjajahan. Para pejuang dan tokoh nasional seperti Soekarno, Hatta, Sudirman, Kartini, dan banyak lainnya, memberikan pengorbanan besar demi cita-cita kemerdekaan. Perjuangan panjang dan gigih mereka melawan penindasan menjadi inspirasi yang mengajarkan kita pentingnya menghormati dan menghargai kemerdekaan yang diperoleh.

Setiap tahunnya, perayaan 17 Agustus di Indonesia diwarnai dengan semaraknya berbagai acara dan lomba. Dari tingkat desa hingga tingkat nasional, perlombaan seperti lomba panjat pinang, balap karung, hingga pertunjukan seni tradisional menghadirkan keceriaan dan semangat kebersamaan di antara warga. Parade, upacara bendera, dan pengibaran merah putih di berbagai tempat juga merupakan bagian tak terpisahkan dari perayaan tersebut.

Saat ini, Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan dalam rangka membangun negara yang lebih kuat dan maju. Perkembangan teknologi, ekonomi, dan isu-isu global memerlukan kerja keras dan kolaborasi dari seluruh warga negara. Tantangan seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan pembangunan infrastruktur masih menjadi fokus utama.

Namun demikian, perayaan 17 Agustus juga memberikan peluang untuk merenungkan prestasi yang telah dicapai sejauh ini. Indonesia telah berhasil mencapai kemajuan yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, ekonomi, dan teknologi. Semangat gotong royong dan keberagaman budaya menjadi kekuatan yang harus terus dijaga dalam menghadapi tantangan masa depan.

Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tahun 2023 mengajak kita untuk merenungkan sejarah dan meneruskan semangat perjuangan para pendahulu. Semangat tersebut harus diwujudkan dalam bentuk aksi nyata untuk memajukan bangsa. Pendidikan yang berkualitas, kesetaraan sosial, pelestarian lingkungan, dan inovasi teknologi adalah beberapa hal yang perlu terus diperjuangkan.

Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan visi Indonesia yang lebih baik. Dengan mengambil inspirasi dari perjuangan dan semangat kemerdekaan, kita dapat bekerja sama membangun negara yang lebih adil, sejahtera, dan berdaya saing tinggi di panggung dunia.

Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2023 adalah momen kita akan pentingnya kemerdekaan, perjuangan, dan semangat persatuan. Dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan, kita harus memanfaatkan warisan perjuangan para pahlawan sebagai sumber inspirasi untuk mewujudkan visi Indonesia yang lebih baik. Melalui kerja keras, kolaborasi, dan semangat gotong royong, kita dapat mengukir prestasi baru dalam sejarah bangsa ini dan meneruskan perjuangan mereka menuju masa depan gemilang.

Sukses Haji dan Keteladanan Gus Men

Perspektif, limaloka.com – Media sosial secara ramai memberitakan protes Gus Menteri, Yaqut Cholil Qoumas, ke Mashariq Hajj berkaitan dengan layanan yang diberikan kepada jamaah haji Indonesia. Secara tegas, Gus Menteri merespon serius terkait hal ini, terutama berkaitan dengan layanan distribusi makanan.

Sebagaimana video yang beredar, pernyataan Gus Menteri, kurang lebih seperti ini “Selama jamaah saya (haji Indonesia) sudah makan, baru saya mau makan. Kalau jama’ah saya belum makan, saya tidak mau makan,”. Peristiwa ini terjadi usai terlambatnya evakuasi jamaah haji Indonesia dari Muzdalifah.

Pernyataan tersebut memperlihatkan ketegasan Gus Men untuk benar-benar memprioritaskan kondisi jamaah haji Indonesia, baik berkaitan dengan layanan konsumsi, akomodasi, penginapan, transportasi, dan lain sebagainya.

Sebagaimana diketahui, tahun 2023, para jamaah haji banyak yang sudah berusia 65 tahun ke atas. Karena itu, tagline dari Kementerian Agama adalah Haji Ramah Lansia. Banyak hal telah disiapkan untuk memberikan layanan dengan tidak mengurangi mutu layanan pada jamaah haji lainnya. Secara angka, jumlah lansia mencapai 30 persen (67.000 orang) dari total jamaah haji Indonesia yang berjumlah 229.000 pada tahun 2023. Persisnya, berdasarkan Big Data Kementerian Agama, terdapat sekitar 65.802 jemaah lansia, atau sekitar 33% dari total jamaah, termasuk jamaah dengan resiko tinggi.

Berkaitan dengan hal ini, telah banyak inovasi yang dilakukan oleh Kementerian Agama, misalnya menyediakan sarana transportasi bus sholawat untuk jamaah haji lansia, menyediakan ruang tunggu khusus bagi Lansia di lobi-lobi hotel Mekah menyediakan lift khusus untuk jamaah haji lansia, dan lain sebagainya. Para jamaah haji ini telah memenuhi syarat-syarat, misalnya syarat mampu (istita’ah) yang mengandung arti keuangan, keamanan, kesehatan fisik dan waktu. Pelayanan kepada seluruh jamaah haji ini menjadi kata kunci kesuksesan pelaksanaan ibadah haji tahun 2023.

Tentu, harus diakui, pelayanan jamaah haji tahun 2023 membutuhkan upaya dan usaha keras untuk memastikan semua hal berjalan dengan baik. Karena itu, pernyataan Gus Menteri untuk tidak makan sebelum jamaah haji makan, merupakan gambaran keteladanan seorang pemimpin.

Keteladanan ini terletak pada wujud tanggung jawab seorang pemimpin untuk memastikan segala persoalan dapat diselesaikan. Dengan kata lain, kebutuhan pribadi harus ditanggalkan sebelum urusan tanggungjawab keumatan belum selesai. Hal inilah yang dapat menjadi contoh dan teladan yang baik disaat banyak peristiwa atau oknum tertentu yang kerapkali mementingkan urusan pribadi dan kelompoknya, daripada urusan umat, bangsa, dan negara.

Kepemipinan Gus Men yang ditunjukkan sebagai Amirul hajj adalah prototipe pemimpin progresif, sensitive terhadap persoalan yang ada, serta progresif (future orientation) dengan mengayomi dengan sikap kasih dan sayang. Sebagai pemimpin, Gus Men turun langsung mengecek persoalan dengan turut serta bekerja.

Alhasil, saat ini para jamaah haji sudah mulai berdatangan ke Indonesia. Tentu, tidak ada yang sempurna. Namun, tanggung jawab dari Kementerian Agama dengan segala daya telah dilakukan. Sudah sepatutnya apresiasi diberikan kepada seluruh yang bertugas dalam mensukseskan pelaksanaan ibadah haji tahun 2023. Profesionalitas dan dedikasi yang tinggi itu telah ditunaikan dengan sangat baik.

Satu hal yang perlu terus dilakukan adalah evaluasi. Evaluasi juga menjadi kunci untuk terus dilakukan demi peningkatan pelayanan jamaah haji untuk tahun-tahun berikutnya.

Wukuf Arafah, Episentrum Restorasi Kemanusiaan Menuju Peradaban Marhamah

Perspektif, limaloka.com – Adam, seorang pemuda yang hidup dalam penuh kesesatan dan jauh dari jalan yang lurus, kini telah menemukan jalan yang benar setelah mengalami taubat yang mendalam. Taubatnya menjadi pembuka babak baru dalam hidupnya, mengajarkan pentingnya meninggalkan segala bentuk kemaksiatan.

Setelah mengalami transformasi spiritual yang kuat, Adam memutuskan untuk mengakhiri semua hubungan dengan segala bentuk kemaksiatan yang dulu pernah membelenggunya. Dia menghapus jejak-jejak dosa masa lalunya dan beralih ke arah yang baru, mengikuti jalan kebenaran.

Satu nilai yang dipegang teguh oleh Adam adalah persaudaraan kemanusiaan. Dia merajut nilai-nilai ini dengan gigih, memahami bahwa sebagai umat manusia, kita semua memiliki kewajiban untuk saling menyayangi dan memahami satu sama lain. Adam berusaha menjalin hubungan yang kuat dengan sesama manusia, tanpa memandang perbedaan ras, agama, atau budaya.

Momentum wukuf, yang terjadi setiap tahunnya selama ibadah haji, telah menjadi sarana yang memungkinkan Adam dan umat Islam lainnya untuk mengasah performa spiritual secara universal. Dalam momentum ini, Adam menggali sumber daya dirinya yang terdalam untuk menunjukkan integritas, humanitas, spiritualitas, adabtibilitas, dan nilai-nilai Nahdlatul Ulama yang dijunjung tinggi.

Integritas menjadi landasan bagi Adam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ia berusaha hidup jujur, bertanggung jawab, dan konsisten dalam prinsip-prinsip agamanya. Humanitas, bagi Adam, adalah tentang memahami dan membantu sesama manusia yang membutuhkan, baik dalam hal material maupun emosional. Ia berupaya menjadi sumber kebaikan bagi orang lain.

Dalam sisi spiritualitas, Adam menjaga hubungannya dengan Allah SWT, berusaha memperdalam ibadah dan menguatkan ikatan dengan Sang Pencipta. Adabtibilitas menjadi kunci kesuksesan Adam dalam menjalani perjalanan hidupnya, mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan yang ada. Sedangkan nilai-nilai Nahdlatul Ulama menjadi panduan utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari Adam, menumbuhkan semangat kebersamaan, toleransi, dan persaudaraan yang kuat.

Adam, dengan semangat baru dan hati yang murni, berharap dapat menjadi teladan bagi umat Islam lainnya. Ia percaya bahwa taubat yang mendalam telah membuka pintu kehidupan yang lebih baik dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Melalui perjalanan spiritualnya, Adam menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang tak ternilai harganya.

Kisah Adam yang menemukan Arofah sebagai babak baru dalam hidupnya setelah taubat, mengajarkan kita semua.

Anugrah Tuhan; Free on Delivery

Perspektif, limaloka.com — Segala puji milik Allah yang telah memberikan perintah-perintah dan larabgan-larangan-Nya sehingga manusia bisa dengan mudah mengenali kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan.

Sholawat dan salam semoga tetap Allah curahkan kepada penutup para Nabi dan Rosul, Sayyidina Muhammad saw. Amma ba’du.

Sebagai bagian dari umat Islam atau muslim, kita tahu banyak hal yang baik dan yang buruk lantaran adanya ajaran Islam yang bersumber dari Allah swt melalui wahyu dan melalui Rosulullah SAW yang dilanjutkan oleh pewarisnya, yakni para ulama. Banyak hal yang baik dan yang buruk itu, tanpa susah payah kita sendiri, bisa kita dapatkan. Ya kita ketahui.

Bahwa kita bisa tahu dengan, katakanlah, relatif mudah itu bagai biasa-biasa saja. Itu wajar karena kita hidup di dalam “eko-pengetahuan” yang melimpah di dalamnya pengetahuan agama (baca: Islam). Bak ayam di lumbung padi, bak itu pula kita di lumbung-pengetahuan-agama.

Kita hidup bergelimang pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk. Maka pengetahuan yang baik dan yang buruk yang melimpah ruah itu, menjadi terasa biasa-biasa saja.
Padahal tentu saja itu (pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk) sungguh bukan hal biasa melainkan luar biasa. Amat sangat luar biasa.

Bayangkanlah sejenak, ya bayangkan meski hanya sejenak, bagaimana kita bisa tahu dan memastikan dengan yakin bahwa makan daging babi adalah hal atau perbuatan buruk, andai tanpa wahyu.
Bagaimana kita bisa tahu dan yakin dengan pasti bahwa menyembah Tuhan itu adalah dengan melakukan gerakan dan bacaan yang membentuk apa yang kita sebut dengan shalat itu, jika tanpa wahyu. Dan lain-lain (dan) dan sebagainya-sebagainya.

Memang sebagian hal yang baik yang bisa didapat dari ajaran agama, juga bisa diketahui dan diyakini sebagai hal yang baik oleh kalangan yang tidak beragama sekalipun, misalnya menolong orang yang membutuhkan pertolongan sebagai salah satu contoh, tapi mana bisa tahu dengan yakin bahwa hal itu akan ada balasannya kelak di kehidupan akherat.

Bahkan bagaimana orang bisa tahu dengan yakin bahwa kehidupan akherat itu sendiri ada andaikan saja tanpa wahyu.

Di samping itu, seberapa banyak yang bisa diketahui, andai tanpa infornasi wahyu, dibandingkan apa yang telah diberitahukan oleh wahyu atau agama. Ya, seberapa banyak dan rinci yang mungkin bisa kita ketahui dibandingkan yang telah disediakan oleh wahyu atau agama.

Terhadap semua itu, jika sejenak saja sempat merenungkannya, tentu kita akan mudah mensyukurinya. Mensyukuri petunjuk berupa pengetahuan yang baik dan yang buruk yang kemudian kita kenal dengan “‘syariat Islam” dalam arti luas itu.

Jangankan mikirkan hingga menemukan keyakinan yang pasti, sebanyak hal-hal yang telah diberitahukan oleh wahyu atau agama, sepersekiannya sajapun mungkin belum tentu tuntas bisa dilakukan, sekali lagi, andaikan saja tanpa wahyu atau agama.

Dengan wahyu atau agama, kita bisa dapat anugerah dan kemurahan dari Allah swt berupa pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk sedemikian rupa secara, ibaratnya, F.o.D, bukan C.o.D.
Ya, “Free on Delivery” atau “gratis langsung tiba di tempat,” bukan “‘Cash on Delivery” alias “bayar langsung saat (barang) tiba ditempat.”

Temui Pejabat Pemkab, UIN KHAS Jember Ajukan Kiai Haji Achmad Siddiq Jadi Pahlawan Nasional

News, limaloka.com – Sejumlah Dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad (UIN KHAS) datangi Kantor Pemerintah Kabupaten Jember untuk mengusulkan Kiai Haji Achmad Siddiq sebagai Pahlawan Nasional. Jum’at, 17 Maret 2023.

Ketua Tim Pengusul UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Halim Soebahar menyebut, pihaknya sengaja menemui sejumlah Pejabat Pemkab Jember, untuk memintai pendapat dan saran atas inisiatif pengusulan gelar tersebut.

“Kami butuh saran, agar tidak salah langkah dalam melaksankan tugas ini,” Ucap Prof. Halim saat beraudiensi.

Prof. Halim menjelaskan, alasannya kenapa kemudian KHAS penting diberi gelar Pahlawan, mengingat ketokohan, kepakaran dan karya besar yang dilahirkan KHAS selama ini menjadi penguat bagi keutuhan NKRI.

Di samping nama KHAS juga telah menempel sebagai nama Perguruan Tinggi, gagasan KHAS tentang Islam dan Pancasila, atau Agama dan Negara menjadi warisan pikiran emas bagi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Tentu akan memperkuat jatidiri NKRI,” paparnya.

Lanjut Prof. Halim, diantara warisan gagasan KHAS yakni Trilogi Ukhuwah (Islamiyah, Wathoniyah, Basyariyah), kekinian menjadi cara pandang yang trend dan faktual dalam mewujudkan persatuan dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

Keberadaan gagasan tersebut bahkan, kerap menjadi jawaban atas narasi makar yang kerap dikeluarkan oleh kelompok-kelompok garis keras. “Trilogi KHAS menjadi literasi di berbagai forum dalam mengampanyekan gagasan moderasi beragama di Indonesia,” Imbuh Prof. Halim.

Selain itu, kata Prof. Halim, KHAS tidak saja dikenal sebagai penggagas trilogi. KHAS juga merupakan tokoh yang terkenal dan disegani kala itu. Beliau menjabat sebagai Rois ‘Aam PBNU selama dua periode, “KHAS adalah Ulama yang pikirannya sangat reformis,” terangnya.

Senada dengan Prof. Halim, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Prof. Dr. Hefni Zein menguatkan, pikiran reformis KHAS ibarat permata terpendam.

Karya besar KHAS tentang kebangsaan, telah berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat. Termasuk dalam meningkatkan harkat dan martabat Bangsa Indonesia.

“KHAS memiliki pemikiran besar yang menunjang pembangunan bangsa dan negara,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Jember, KH. M. Firjaun Barlaman menanggapi, usulan UIN KHAS Jember terkait penyematan gelar tersebut, nantinya akan direkomendasikan kepada dinas terkait untuk ditindaklanjuti.

“Usulan ini, nanti kami rekomendasikan kepada dinas terkait,” tegasnya.

Untuk mengefisiensi rencana itu, UIN KHAS Jember setidaknya menugaskan 25 Dosen dan Alumni untuk menindaklanjuti usulannya.

Satu di antaranya ditugaskan ke Jakarta, untuk melacak jejak catatan KHAS. Baik di Kantor PBNU, maupun di Perpustakaan Nasional.

Sementara lainnya, ditugaskan di Kabupaten Jember untuk melengkapi syarat adminitrasi sebelum diserahkan kepada Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) untuk diadakan penelitian dan pengkajian dalam waktu dekat.

PT. Idea Group Berhati Resmi Launching sebagai Perusahaan Layanan Jasa Wisata dan Transportasi

News, limaloka.com – Perseroan Terbatas (PT) Idea Group Berhati, resmi dilaunching di Pondok Cabe, Ciputat, Tangerang Selatan. Kamis, 16 Maret 2023 tadi malam.

Owner Perusahaan tersebut, Mahsus Ali, mengaku senang dan bersyukur telah berhasil melangsungkan peluncuran perusahaannya.

Menurutnya, perusahaan yang dia dirikan, merupakan langkah awal mengembangkan bisnisnya dibidang pelayanan dan jasa.

Persisnya, perusahaan yang bergerak di biro perjalanan wisata dan transportasi ini ditujukan untuk melayani siapa saja yang hendak berjelajah di wilayah domestik.

” Alhamdulillah, PT. Idea Group Berhati sudah diresmikan. Saya sangat bersyukur acara persemian ini berjalan dengan lancar, ” Kata Mahsus Ali saat memberikan sambutan dalam acara peresmian perusahaannya, Kamis, 16 Maret 2023.

“Bagi kalian yang ingin keliling Indonesia, kami siap melayani,” imbuhnya.

Mahsus juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang hadir dalam acara peresmian itu. Dia juga mengajak kepada siapa saja yang ingin berkeliling menikmati indahnya Indonesia bisa menggunakan jasa travelnya.

Pria yang akrab disapa Aden ini juga berharap agar perusahaannya dapat segera berkembang bukan hanya tingkat lokal tapi juga internasional.

“Semoga perusahaan ini dapat berkembang pesat dan bisa menjangkau tidak hanya skala lokal tapi juga internasional,” ujarnya.

Untuk diketahui, PT. Idea Group Berhati bergerak di bidang perjalanan wisata dan transportasi. Adapun jangkauan pelayanan dari perusahaan ini masih di kawasan Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi (Jabodetabek), Banten, Jawa Barat.

Tidak hanya itu, perusahaan ini juga melayani permintaan ke berbagai wilayah di Indonesia serta juga melayani privat trip, family gathering, study tour, wisata religi, organizer, rent elf, dan bus pariwisata.

Bagi yang ingin menggunakan jasanya dan memesan layanan ini bisa menghubungi nomor 085175075115.

Nalar Pengusaha Mall dan Pengelola Lembaga Pendidikan

Perspektif, limaloka.com — Hari ini terlihat banyak anak anak membawa peralatan menggambar disebuah mall terbesar di Jember, ternyata ada event lomba menggambar khusus anak anak terutama pada satuan pendidikan taman kanak kanak. Menggambar adalah salah satu aktivitas yang menyenangkan buat anak anak, selain mengasah kreativitas, ekplorasi imajinasi serta pengembangan motorik anak bisa di bangun melalui kegiatan ini.

Kenapa harus di Mall?

Ini yang masih menjadi kegundahan, mall yang indentik dengan penjualan barang barang branded, permainan game, foodcourt, pameran pameran produk mahal dan tempat kongkow, dijadikan tempat untuk aktivitas anak anak dalam mengasah kompetensinya.

Konstruksi pengalaman belajar yang disandingkan dengan tempat seperti ini dikhawatirkan akan menginternalisasi pada perilaku anak, semisal konsumtif, perilaku tidak mengahargai barang yang masih bisa dimanfaatakan, makan harus pada tempat yang bernuasan mall, belanja harus ke mall, karena bagaimanapun perkembangan anak akan dipengaruhi oleh pengamalan belajar dari lingkungan sekitarnya.

Paradigma Pengusaha Mall

Jelas, pengusaha mall akan berusaha mempertahankan eksistensi bisnisnya, bahkan selalu membuat research dan analisa tentang keinginan dan harapan semua orang, melalui konsep tata ruang, tempat parkir, kelengkapan produk, tata letak barang dan lain sebagainya.

Termasuk ideologi tentang usahanya yang harus dikenalkan melalui arus bawah. anak anak harus kenal apa itu mall, apa saja yang ada di dalam mall, permainan apa saja yang ada di dalam mall.

Program mengatasnamakan pendidikan bisa dilaksanakan di dalam mall sebagai wujud pelanggengan bisnis melalui sosialisasi alam bawah sadar tentang mall. tidak jarang mall mengadakan even berbalut pendidikan dengan berbagai macam, lomba menggambar, cerdas cermat, lomba menghafal surat pendek Al Qur’an, baca pusi dan lain lain sebagai misi sosialisasi dalam konstruksi keuntungan.

Pengelola Lembaga Pendidikan Mengikuti Arus Pengusaha

Pengelola lembaga pendidikan kadang kurang jeli melihat dampak bagi perkembangan anak yang bisa saja lambat laun akan mempengaruhi kepribadian dan life style anak ke depan. Lembaga pendidikan mungkin diuntungkan dengan pemberian tempat pembelajaran yang gratis, fasilitas gratis, kalaupun tidak gratis bayar murah, yang seolah olah nyaman bagi anak untuk berkreasi.

Pengelola lembaga pendidikan harusnya lebih bisa mencermati bahwa pengalaman belajar akan menjadi pengetahuan yang kadang masih tersimpan dalam alam bawah sadar anak, yang suatu waktu akan direspon ketika ada stimulus muncul dari luar.

Mutualis atau parasitis??

Banyak yang menganggap bahwa ini adalah sebuah kerjasama yang sama sama menguntungkan. Pengusaha diuntungkan tentang sosialisasi usahanya dan dampak dari sosialisasinya, baik langsung maupun tak langsung.

Berapa banyak uang mengalir ke kantong pengusaha atas dampak kegiatan yang diadakan, anak anak langsung turun ke game zone setelah kegiatan selesai, anak anak juga membeli snack dan makanan yang harganya cukup mahal, pengelola lembaga pendidikan seolah olah diuntungkan diberikan tempat dan fasilitas gratis untuk kegiatan belajar.

Atas nama prestise, atas nama privilege, atas nama brand mall menjadikan antusiasme pengelola lembaga pendidikan untuk mengikut sertakan anak didiknya dalam kegiatan yang diadakan di mall

Pembelajaran sesat, sebuah konstruksi belajar yang dibangun lepas dari tujuan pendidikan dan kaidah kaidah nilai pembelajaran. Kalau ini dibiarkan bisa menjadi boomerang pada perkembangan mental kepribadian anak. Mental generasi friksi dimulai dari penanaman pengalaman belajar yang kurang tepat.

Gaya hidup hedon, gaya hidup eksklusive, gaya hidup elit terkadang dibangun melalui pengalaman belajar yang tidak relevan antara tempat dan kegiatan belajar anak dan ini bagian dari sismbiosis parasitisasi pembelajaran.

Hikmah Manusia Diciptakan Berbangsa-bangsa

Perspektif, Limaloka.com — Manusia diciptakan oleh Allah terdiri dari berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, ada bangsa Eropa, bangsa Asia, bangsa Afrika dan bangsa Arab. Setiap bangsa mempunyai beberapa suku, misalnya Indonesia memiliki suku Madura, Jawa, Batak, Bugis, Sunda dan lain sebagainya. Masing-masing bangsa dan suku mempunyai bahasa sendiri dan mempunyai tradisi sendiri, bangsa Arab memiliki bahasa sendiri dan memiliki tradisi sendiri, Asia memiliki bahasa sendiri dan tradisi sendiri.

Manusia terdiri dari berbangsa-bangsa dan suku mempunyai hikmah yang sangat tinggi dan sangat mendalam.
Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Meneteliti.” (QS. Al Hujurat: 49).

Yang menjadi pertanyaan apa hikmah di balik manusia terdiri dari bermacam suku dan bangsa?

Jawabannya, Allah menciptakan manusia terdiri dari bermacam bangsa dan bermacam-macam suku memiliki hikmah yang sangat besar, yaitu sebagai berikut;

Pertama, ta’aruf. Allah menciptakan manusia terdiri dari bangsa-bangsa dan suku-suku, agar satu sama lain saling mengenal, mengenai namanya, mengenal tradisinya, mengenal agamanya, mengenal menu makanannya dan mengenal struktur alamnya. Dengan saling mengenal akan saling mencintai satu sama lain, saling membantu satu sama lain dalam kebaikan dan bekerjasama dalam mengembangkan peradaban manusia yang diridhoi oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Kedua, melihat keagungan Allah. Manusia terdiri dari bermacam-macam suku dan bangsa, agar manusia saling mengenal satu sama lain, dengan saling mengenal akan mengetahui tentang warna kulit manusia yang berbeda-beda dan mengetahui bermacam-macam tradisi yang berbeda-beda, maka dengan demikian manusia tahu dan sadar, bahwa Allah maha kuasa menciptakan manusia, di mana struktur tubuh manusia sama, tapi berbeda warnanya, berbeda karakternya, berbeda tradisinya, bahkan juga berbeda wajahnya, yang dengan perbedaan wajah dapat dibedakan satu sama lainnya.

Ketiga, takwa. Orang-orang yang beriman sadar bahwa Allah itulah yang menciptakan manusia terdiri dari bermacam-macam suku dan bangsa, ada yang hitam, ada yang putih, ada yang tinggi, ada yang pendek, ada yang pintar, ada yang awam. Manusia hakikatnya sama di hadapan Allah, yang membedakan satu sama lain adalah ketaatan dan ketakwaannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala, karena manusia tidak menciptakan diri nya sendiri agar menjadi putih atau hitam dan juga tidak memesan kepada Allah agar dirinya menjadi orang yang cantik dan putih. Yang ketepatan cantik dan putih murni semata-mata mata kehendak Allah. Maka karena itu orang yang bertaqwa sadar terhadap kekuasaan Allah dan keagungan Allah serta sadar bahwa tidak ada yang mulia dalam pandangan Allah kecuali bertakwa kepada Allah, maka dia berusaha dengan sungguh-sungguh agar menjadi orang yang bertakwa, yaitu melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segalanya semata-mata mengharapkan ridho Allah dan takut terhadap azab dan murkaNya.

Keempat, perkembangan ilmu pengetahuan. Manusia berbeda-beda suku dan bangsanya melahirkan perbedaan karakternya, bahasanya, tradisinya dan agamanya, hal ini mendorong manusia untuk mempelajari karakter manusia, melahirkan ilmu psikologi, terdorong mempelajari sejarah hidupnya melahirkan ilmu antropologi, terdorong pelajari bahasanya, melahirkan ilmu bahasa.

Manusia hendaknya bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala di mana Allah menciptakan manusia terdiri dari berbangsa bangsa dan bersuku-suku, agar manusia mengenal satu sama lain dan mengetahui serta menyadari keagungan Allah. Perbedaan kulit dan bahasa tidak mempengaruhi derajatnya di hadapan Allah, yang membedakan derajatnya manusia di sisi Allah adalah ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, makin tinggi ketakwaan seorang makin tinggi pula derajatnya di sisi Allah. Maka orang yang beriman berusaha mentaati Allah dengan sempurna dan menjauhi larangannya dengan sempurna pula semata-mata karena cinta kepada Allah dan mengharap ridho Allah.

Wallahualam a’lam bish shawab

Mau bergabung sebagai Kontributor?

Silahkan daftarkan diri anda dengan mengisi data berikut: