
Penulis: Abdul Wadud Nafis*
Perspektif, Limaloka.com — Islam adalah agama yang menyerukan kedamaian dan mengajarkan mencintai sesama manusia, oleh karena itu umat Islam selalu dituntut bersikap baik pada setiap orang dan bersikap santun pada setiap orang, sikap baik ini ditunjukkan dengan wajah yang berseri-seri dan senyum manis dan tulus ikhlas ketika bertemu dengan orang lain. Sikap baik yang dilakukan oleh orang beriman dengan niat karena mengharapkan ridha Allah subhanahu wa ta’ala adalah merupakan ibadah dan amal saleh yang mendapatkan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala. Rasulullah bersabda:
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu (HR: at-Tirmidzi).
Sikap baik yang dilakukan oleh orang Islam pada orang lain terpancar dalam pembicaraannya, apa yang dikatakan adalah hal yang baik, apa yang diucapkan membuat orang lain hatinya senang, apa yang diucapkan membuat orang lain saling mencintai dan saling menyayangi, apa yang diucapkan mengandung hikmah dan bijaksana, dan yang keluar dari lidahnya adalah kata-kata yang mengandung kebaikan dan menyerukan kepada kebaikan.
Orang yang selalu berkata baik adalah pertanda bahwa orang itu beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan beriman pada hari ini pembalasan. Rasulullah bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ
Barang siapa beriman pada Allah dan hari kiamat hendaknya berkata baik atau diam (HR: Bukhari dan Muslim).
Sikap baik seorang muslim pada orang lain tidak hanya ditunjukkan dalam bentuk sikap lahir, tapi juga ditunjukkan dengan sikap batin, di mana seorang muslim mencintai orang lain seperti mencintai dirinya sendiri dengan tulus ikhlas dan semata-mata karena Allah subhanahu wa ta’ala, apabila dirinya senang diperhatikan orang lain, maka dia memperhatikan orang lain; jika dirinya senang dihormati orang lain, maka dia menghormati orang lain; jika dirinya senang dibantu orang lain, maka membantu orang lain; jika dirinya senang diperhatikan orang lain, maka memperhatikan orang lain; jika dirinya senang diperlakukan santun, maka bersikap santun pada orang lain dan jika dirinya senang diberi hadiah, maka memberi hadiah pada orang lain. Rasulullah bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sampai dia mencintai (kebaikan) untuk saudaranya sesuatu yang dia cintai untuk dirinya”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan demikian, ciri khas seorang muslim yang baik adalah bersikap baik kepada sesama muslimnya dan juga kepada setiap manusia, sikap baik ini direalisasikan dengan mencintai yang lain seperti mencintai dirinya sendiri dan dibuktikan dengan sikap yang lembut pada orang lain, menghormati orang lain dan berkata baik kepada orang lain.
Wallahualam a’lam bishawab